Apple Developer Academy di Indonesia baru saja merayakan kelulusan angkatan 2025 yang berlangsung di beberapa lokasi, termasuk Jakarta, Surabaya, Batam, dan Bali. Acara ini menandai tonggak penting bagi akademi yang berkomitmen untuk memberdayakan para pengembang muda di tanah air.
Acara tersebut dihadiri oleh Lisa Jackson, Vice President dari Apple yang bertanggung jawab atas kebijakan lingkungan dan program sosial. Kehadirannya menunjukkan keseriusan Apple dalam mendukung pengembangan generasi muda melalui teknologi dan inovasi.
Lebih dari 500 siswa dari 69 kota di Indonesia mengikuti program ini dan berhasil lulus setelah menjalani pelatihan intensif selama sepuluh bulan. Kali ini, Bali menjadi tuan rumah yang istimewa dengan kehadiran peserta internasional dari 12 negara.
Perayaan Kelulusan yang Berkesan di Bali
Perayaan kelulusan ini tidak hanya menjadi acara formal, tetapi juga kesempatan untuk merayakan keberagaman dan pertukaran budaya. Lisa Jackson menyatakan rasa bangganya terhadap keragaman yang ada di akademi.
Peserta yang berasal dari berbagai latar belakang menunjukkan semangat kolaborasi yang luar biasa. Acara ini menjadi ajang di mana berbagai ide dan pengalaman dapat saling dipertukarkan.
Melihat semangat peserta, Lisa merasa terinspirasi oleh minat mereka dalam berbagai bidang, termasuk budaya dan kepedulian lingkungan. Ini mengisyaratkan bahwa pendidikan tidak hanya soal teknologi, tetapi juga membangun kesadaran sosial.
Pembelajaran yang Lebih dari Sekadar Coding
Lisa menekankan bahwa Apple Developer Academy bukan hanya tempat belajar coding, tetapi juga platform untuk mengubah kehidupan individu dan masyarakat. Para peserta dilengkapi keterampilan untuk menyelesaikan masalah nyata di lingkungan mereka.
Program ini bertujuan untuk menciptakan dampak yang signifikan melalui teknologi. Dengan demikian, setiap ide yang muncul dapat diimplementasikan untuk kesejahteraan masyarakat sekitar.
Pengembangan diri dan inovasi menjadi fokus utama di akademi. Lisa berharap para peserta tidak hanya menjadi pengembang, tetapi juga agen perubahan dalam komunitas mereka.
Keberagaman Peserta dan Meningkatnya Partisipasi Perempuan
Angkatan 2025 juga menunjukkan tren positif dengan meningkatnya jumlah peserta perempuan hingga 43 persen dibandingkan angkatan sebelumnya. Ini adalah langkah signifikan dalam upaya menciptakan kesetaraan gender dalam bidang teknologi.
Dengan rentang usia yang bervariasi, dari 18 hingga 56 tahun, program ini menjangkau berbagai kalangan. Hal ini menciptakan suasana belajar yang dinamis di mana setiap peserta bisa saling belajar.
Dharma padu dari peserta yang beragam menambah nilai lebih pada proses pembelajaran, menciptakan jaringan yang kuat diantara mereka. Ini akan sangat bermanfaat bagi karir mereka di masa depan.
