Gadget · Desember 2, 2024 0

Huawei Mate 70 Series: Mengapa Diprediksi Tak Sesukses

Huawei Mate 70 Series – Huawei baru saja meluncurkan Mate 70 Series di China, memperkenalkan peningkatan teknologi yang menjadikannya salah satu lini ponsel paling canggih yang pernah mereka rilis. Dalam acara peluncuran yang berlangsung pada Selasa (26/11), Chairman Consumer Business Group Huawei, Richard Yu, menyebut seri ini sebagai “lini ponsel Mate paling bertenaga sepanjang sejarah.”

Salah satu keunggulan utama Mate 70 Series adalah HarmonyOS Next, sistem operasi terbaru Huawei yang diklaim memberikan peningkatan performa hingga 40% lebih cepat dibandingkan Mate 60 Series. Sistem ini juga didukung dengan fitur AI yang lebih mutakhir, memberikan pengalaman pengguna yang lebih cerdas dan responsif.

Namun, meskipun memiliki spesifikasi yang impresif, sejumlah analis meramalkan bahwa penjualan Mate 70 Series mungkin tidak akan setinggi generasi sebelumnya. Salah satu alasan utama adalah minimnya informasi tentang jenis prosesor yang digunakan, yang menjadi pertanyaan besar di tengah ketatnya persaingan pasar smartphone premium.

Prediksi ini menunjukkan bahwa meskipun Huawei terus menghadirkan inovasi, tantangan di pasar global dan ekspektasi konsumen yang tinggi tetap menjadi faktor penting dalam menentukan keberhasilan penjualan lini produk mereka. Apakah Mate 70 Series mampu melampaui bayang-bayang kesuksesan pendahulunya? Waktu akan menjadi penentu.

Chipset Mate 70 Series Jadi Sorotan, Diprediksi Hambat Penjualan

Berdasarkan laporan dari perusahaan riset semikonduktor TechInsights, Huawei Mate 70 Series dilengkapi dengan chipset Kirin 9010 dan 9020. Meski merupakan pembaruan dari seri sebelumnya, performa kedua chipset ini disebut masih kalah bersaing dengan chipset terbaru dari Qualcomm dan MediaTek yang mendominasi pasar smartphone premium.

Menurut para analis TechInsights, Peng Peng dan Linda Sui, meskipun Mate 70 Series menawarkan peningkatan pada perangkat keras dan fitur AI yang lebih canggih, ada beberapa faktor yang dapat membatasi potensi penjualannya. “Meskipun membawa peningkatan hardware dan fitur AI baru, peluncuran yang tertunda dan pembaruan chipset yang sederhana dapat membatasi potensi penjualannya,” tulis mereka dalam laporan yang dikutip oleh South China Morning Post, Senin (2/12/2024).

Keterbatasan performa chipset ini menjadi salah satu alasan utama prediksi penjualan Mate 70 Series tidak akan semoncer generasi sebelumnya. Pasar smartphone premium saat ini sangat kompetitif, dan konsumen semakin mengutamakan performa terbaik dari chipset untuk menunjang aktivitas sehari-hari.

Huawei menghadapi tantangan besar untuk membuktikan bahwa inovasi lain di Mate 70 Series, seperti HarmonyOS Next dan fitur AI terbaru, cukup menarik untuk mengimbangi keterbatasan pada sisi chipset. Apakah mereka berhasil? Itu tergantung pada bagaimana konsumen menerima produk ini di pasar global.

Penjualan Mate 70 Series Diprediksi Capai 3 Juta Unit, Namun Tantangan Tetap Ada

Menurut prediksi TechInsights, Huawei Mate 70 Series diperkirakan akan terjual hingga 3 juta unit pada akhir kuartal keempat 2024, mewakili sekitar 22% dari total penjualan ponsel Huawei selama periode tersebut. Meski angka ini cukup signifikan, analis memperkirakan ada beberapa hambatan yang mungkin membatasi daya tarik ponsel ini, terutama di pasar luar China.

Salah satu kendala utama adalah adopsi HarmonyOS Next, sistem operasi terbaru Huawei yang tidak lagi menggunakan platform Android Operating System Project (AOSP). Huawei telah menyatakan bahwa mulai tahun 2025, semua ponsel dan tablet yang dirilisnya akan menggunakan HarmonyOS Next sebagai OS utama. Namun, langkah ini menghadirkan tantangan besar, karena Mate 70 Series tidak bisa menjalankan aplikasi Android, yang menjadi standar di pasar global.

Keputusan ini menimbulkan keraguan tentang daya tarik Mate 70 Series di luar China. Banyak konsumen internasional yang sangat bergantung pada ekosistem aplikasi Android mungkin enggan untuk beralih ke platform yang belum terbukti menawarkan kompatibilitas dan kenyamanan yang sama.

Selain itu, update chipset yang dianggap sederhana dibandingkan dengan kompetitor seperti Qualcomm dan MediaTek, semakin mempersempit daya saing ponsel ini di segmen premium. Meskipun Huawei terus berinovasi dengan sistem operasinya, keberhasilan jangka panjang Mate 70 Series sangat bergantung pada bagaimana konsumen merespons perubahan besar ini, terutama di pasar internasional yang sangat kompetitif.

Tantangan dan Potensi Ekosistem Aplikasi di HarmonyOS Next

Salah satu perubahan besar yang diusung oleh Huawei dengan HarmonyOS Next adalah kebutuhan bagi para developer untuk membuat versi baru aplikasi yang kompatibel dengan sistem operasi ini. Hingga saat ini, Huawei melaporkan telah tersedia lebih dari 10.000 aplikasi yang mendukung HarmonyOS Next. Perusahaan juga menargetkan peningkatan signifikan, dengan tujuan mendukung lebih dari 100.000 aplikasi dalam beberapa bulan ke depan.

Langkah ini menunjukkan ambisi Huawei untuk membangun ekosistem aplikasi yang kompetitif dan mandiri, terlepas dari platform Android. Namun, ini juga menjadi tantangan besar, terutama untuk menarik developer global yang selama ini berfokus pada pengembangan untuk Android dan iOS.

Ketersediaan Mate 70 Series di Pasar

Huawei Mate 70 Series dijadwalkan mulai tersedia di China pada 4 Desember 2024. Namun, Huawei hingga saat ini belum memberikan informasi resmi tentang rencana peluncuran ponsel flagship ini di pasar internasional.

Keputusan Huawei untuk fokus terlebih dahulu pada pasar domestik mungkin terkait dengan tantangan yang dihadapi dalam memperkenalkan HarmonyOS Next ke pasar global. Mengingat ketergantungan pasar internasional pada aplikasi Android, peluncuran global Mate 70 Series dapat menghadapi hambatan jika ekosistem aplikasi belum sepenuhnya matang.

Dengan target agresif untuk meningkatkan jumlah aplikasi di HarmonyOS Next, langkah Huawei menunjukkan komitmen untuk menciptakan alternatif yang kuat bagi pengguna ponsel cerdas. Namun, apakah langkah ini cukup untuk menarik minat pengguna global? Itu masih menjadi pertanyaan yang harus dijawab oleh penerimaan konsumen dalam beberapa bulan ke depan.

 

 

Informasi berita game lainnya terupdate.